Goresan Hati
Semenjak pembicaraannya
dengan rachmah, yusuf menjadi bingung akan dirinya. Dia melangkah seakan tak tahu
arah, di hadapnya yang selalu sibuk dengan kuliahnya. Kini mulai terusik akan
suatu hal yang tak mampu ia lukiskan, di hadapnya sekarang berdirilah sahabatnya
amir yang seakan bingung melihat yusuf, sahabatnya tersenyum sendiri.
Kenapa
amir?
Sebenarnya ana
yang bertanya padamu yusuf, kamu kenapa?
Gak koq! Cuman....
Cman kenapa?
Terkah Amir yang tambah jengkel
gak ada akh!
Kalo gtu
cepat!
Kenapa harus
cepat?
Antum itu
gak bisa dibilangin, pak prodi lagi nunggu kamu di ruangannya.
Oh...
Apa?!?! Seketika gaya santai yusuf berubah kaget
iya cepat
sana! Ana mau kembali ke rumah dulu, adek antum udah nunggu saya. Dan jangan
lupa, datangnya sebentar sore di rumah.
Iya! Insya
Allah Syukran atas infox, hati-hati!
Yup!
Assalamu alaikum!
Waalaikum
salam!
Yusuf bersegera
berangkat keruangan pak prodi. Sesampainya, Pintu langsung terbuka, yusuf terkaget
ternyata pak prodi bersama rachmah.
Assalamu
alaikum! Sapa yusuf kepada keduanya.
Waalaikum
salam! Oh nak yusuf, kebetulan kamu datang tepat waktu.
Kenapa bapak
memanggil saya?
Nih ada undangan
keponakan saya untuk kamu, tiga minggu lagi
keponakan saya mau menikah. Oh iya! kenalkan ini keponakan saya, Andi
Nurrachma..
Kaget dan sekaget-kagetnya
yusuf gak nyangka bahwa keponakan pak prodi adalah Rachmah, ditambah lagi rachmah
adalah keponakannya yang mau menikah.
Seketika
yusuf tertunduk, oh gitu yah pak! Saya sudah kenal kok keponakan bapak.. Jawab
yusuf tidak bersemangat.
Alhamdulillah
kalo gitu. Datangnya nak?
Insya Allah
pak,..
Baguslah
kalo gitu..
Tanpa
berpikir panjang lagi, yusuf mohon diri pergi. Dengan undangan itu dan Brita
ini seakan mengacau hati yusuf. Langkah yang tadi semangat, menghilng sekejap.
Esok gak tahu lagi apa yang kan terjadi? Namun, terpercik dalam hati yusuf.
Ini bukan
akhir segalanya, tetap Semangat!
Langkahnya
segera menuju mesjid kampus, dia ingin menenangkan dirinya. Dia pun sholat dua
rakaat dan terbaring dalam Istrahat siangnya. Walau hanya mesjid, namun bagi
yusuf adalah tempat terbaik bagi yusuf.
****
Sore hari
atas janjinya, dia segera berjalan kaki untuk berangkat ke rumah baru adiknya dan
amir. yusuf tak tahu lagi berkata apa lagi, pas menyebrang jalan dia tertabrak
mobil. Kaki dan tangannya lecet dan berdarah, mobil yang menabraknya kabur. Yusuf
pingsan dan Amir tak sengaja melihatnya dan membawa ke rumahnya.
Mata yusuf akhirnya terbuka, di
hadapnya telah terlihat wanita memakai jilbab. Rachmah? Terka yusuf
Bukan kak!
ini saya aminah. Ternyata kakak udah siuman.
Di mana saya?
Di rumah
adek kak! Jangan banyak gerak dulu kak!
Owgh! Aduh
sakit!
Tuh kan sakit?
Iya-iya!
Ambilkan minum dong!
Nih kak!
Kenapa kak?
Kok kakak tampak gak ceria hari ini?
Ditanya lagi,
nih! Yusuf mprlhtkan luka2x.
Bukan!
Kakak pasti punya masalah!s
Ketahuannya?
Ya iyalah,
kakak adalah saudara saya, pasti saya thu kalo kakak ada apa-apa. Cerita dong
kak! Pinta Aminah
Iya-iya!
Rachmah mau walimah tiga minggu lagi.
Mmm, gtu
yah! Pantes! Kakak cemberut gitu, tetep sabar yah kak.
Iya dek!
Walaupun gitu harus semangat, Aduh! Tangan yusuf terbentur meja.
Tuh kan! Jangan
banyak gerak kak, luka kakak belum kering...!! Sekejap aminah geram melihat
kakaknya, lagi terluka tapi banyak gerak ( wah! Wah! Overaktif banget sih?!?!
Eitz, salah! Hyperaktif maksudnya. Heheh) Tapi dari wajah Aminah terlihat gelisah yang. prihatin dengan
masalah kakaknya, kakaknya memungkri kata hatinya. Aminah hanya mampu memberi
semangat...
Akan kah hati
yusuf kan tertamba?, namun ada surat terselip dibawa undangan pernikahan
rachmah. Surat apa kah itu? Apa kah surat ini penjawab teka teki? Mau tahu
surat ini, yuk bukan lembarannya lagi.^_^
===











0 komentar:
Posting Komentar