Syair Hidupo VII



Goresan Hati
Semenjak pembicaraannya dengan rachmah, yusuf menjadi bingung akan dirinya. Dia melangkah seakan tak tahu arah, di hadapnya yang selalu sibuk dengan kuliahnya. Kini mulai terusik akan suatu hal yang tak mampu ia lukiskan, di hadapnya sekarang berdirilah sahabatnya amir yang seakan bingung melihat yusuf, sahabatnya tersenyum sendiri.
Kenapa amir?
Sebenarnya ana yang bertanya padamu yusuf, kamu kenapa?
Gak koq! Cuman....
Cman kenapa? Terkah Amir yang tambah jengkel
gak ada akh!
Kalo gtu cepat!
Kenapa harus cepat?
Antum itu gak bisa dibilangin, pak prodi lagi nunggu kamu di ruangannya.
Oh... Apa?!?! Seketika gaya santai yusuf berubah kaget
iya cepat sana! Ana mau kembali ke rumah dulu, adek antum udah nunggu saya. Dan jangan lupa, datangnya sebentar sore di rumah.
Iya! Insya Allah Syukran atas infox, hati-hati!
Yup! Assalamu alaikum!
Waalaikum salam!
Yusuf bersegera berangkat keruangan pak prodi. Sesampainya, Pintu langsung terbuka, yusuf terkaget ternyata pak prodi bersama rachmah.
Assalamu alaikum! Sapa yusuf kepada keduanya.
Waalaikum salam! Oh nak yusuf, kebetulan kamu datang tepat waktu.
Kenapa bapak memanggil saya?
Nih ada undangan keponakan saya untuk kamu,  tiga minggu lagi keponakan saya mau menikah. Oh iya! kenalkan ini keponakan saya, Andi Nurrachma..
Kaget dan sekaget-kagetnya yusuf gak nyangka bahwa keponakan pak prodi adalah Rachmah, ditambah lagi rachmah adalah keponakannya yang mau menikah.
Seketika yusuf tertunduk, oh gitu yah pak! Saya sudah kenal kok keponakan bapak.. Jawab yusuf tidak bersemangat.
Alhamdulillah kalo gitu. Datangnya nak?
Insya Allah pak,..
Baguslah kalo gitu..
Tanpa berpikir panjang lagi, yusuf mohon diri pergi. Dengan undangan itu dan Brita ini seakan mengacau hati yusuf. Langkah yang tadi semangat, menghilng sekejap. Esok gak tahu lagi apa yang kan terjadi? Namun, terpercik dalam hati yusuf.
Ini bukan akhir segalanya, tetap Semangat!
Langkahnya segera menuju mesjid kampus, dia ingin menenangkan dirinya. Dia pun sholat dua rakaat dan terbaring dalam Istrahat siangnya. Walau hanya mesjid, namun bagi yusuf adalah tempat terbaik bagi yusuf.
****
Sore hari atas janjinya, dia segera berjalan kaki untuk berangkat ke rumah baru adiknya dan amir. yusuf tak tahu lagi berkata apa lagi, pas menyebrang jalan dia tertabrak mobil. Kaki dan tangannya lecet dan berdarah, mobil yang menabraknya kabur. Yusuf pingsan dan Amir tak sengaja melihatnya dan membawa ke rumahnya.
Mata yusuf akhirnya terbuka, di hadapnya telah terlihat wanita memakai jilbab. Rachmah? Terka yusuf
Bukan kak! ini saya aminah. Ternyata kakak udah siuman.
Di mana saya?
Di rumah adek kak! Jangan banyak gerak dulu kak!
Owgh! Aduh sakit!
Tuh kan sakit?
Iya-iya! Ambilkan minum dong!
Nih kak!
Kenapa kak? Kok kakak tampak gak ceria hari ini?
Ditanya lagi, nih! Yusuf mprlhtkan luka2x.
Bukan! Kakak pasti punya masalah!s
Ketahuannya?
Ya iyalah, kakak adalah saudara saya, pasti saya thu kalo kakak ada apa-apa. Cerita dong kak! Pinta Aminah
Iya-iya! Rachmah mau walimah tiga minggu lagi.
Mmm, gtu yah! Pantes! Kakak cemberut gitu, tetep sabar yah kak.
Iya dek! Walaupun gitu harus semangat, Aduh! Tangan yusuf terbentur meja.
Tuh kan! Jangan banyak gerak kak, luka kakak belum kering...!! Sekejap aminah geram melihat kakaknya, lagi terluka tapi banyak gerak ( wah! Wah! Overaktif banget sih?!?! Eitz, salah! Hyperaktif maksudnya. Heheh) Tapi dari wajah Aminah terlihat gelisah yang. prihatin dengan masalah kakaknya, kakaknya memungkri kata hatinya. Aminah hanya mampu memberi semangat...
Akan kah hati yusuf kan tertamba?, namun ada surat terselip dibawa undangan pernikahan rachmah. Surat apa kah itu? Apa kah surat ini penjawab teka teki? Mau tahu surat ini, yuk bukan lembarannya lagi.^_^
===

0 komentar:

Posting Komentar