Cinta ibarat kupu-kupu. Makin kau kejar, Makin ia menghindar. Tapi bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu di saat kau tak menduganya. Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakiti, tapi cinta itu hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak menerimanya. Jadi tenang-tenang saja, jangan terburu-buru dan pilihlah yang terbaik.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak laki-laki, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (Ali ‘Imran: 14)
“Wahai
para pemuda, siapa diantara kalian telah memiliki kesanggupan berumah tangga maka hendaklah ia menikah, karena hal itu dapat Membatasi pandangan dan
memelihara kehormatan, akan tetapi jika ia belum mampu melakukannya maka hendaklah ia berpuasa karena hal itu dapat menjadi perisai (HR.Bukhari Muslim)
Faktor Penyebab Cinta
•Terlalu belia mengenal Cinta
•Tidak bisa membedakan; Naksir, Simpati dan Cinta Sejati
•Tidak bisa mengukur kadarnya
•Terlalu naif dan polos
•Lebih didorong nafsu, Bukan Cinta
Apa tandanya Naksir
•Sering Telpon dan Sms
•Sering Minta maaf
•Mulai mencoba mengikuti kegemaran anda
•Selalu menyapa duluan
•Terlihat gembira sekali saat dekat anda
•Sering memberi Hadiah
Cinta bukan
sekedar naksir
dan simpati, namun
cinta menuntut
adanya Ikatan
yang serius, Ikatan
yang memberikan sebuah
stimulus perbaikan diri,
bukan candu
yang bisa menghancurkan prinsip hidup
dan menghancurkan ikatan
sebelumnya.
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)
Cinta bukannya perkara menjadi orang -sempurnanya-seseorang. Justru Perkara menemukan seseorang yang bisa membantu dan menjadikan dirimu menjadi sesempurnanya
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan.” (HR. Ibnu Majah no. 1920. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)
Jomblo itu adalah pilihan, bukan lambang keterpurukan. Menjadilah jomblo yang bermartabat, memantapkan hati dan memperbaiki diri untuk menjemput sang pendamping hidup.
Takdir di tangan Allah Ta’ala. Percaya pada qadha’-Nya, Maka anda akan bahagia dengan Keputusan Anda Sekarang ini.
Yuk, Putusin Aja…!!!
Cinta akan selalu menghiasi kehidupan manusia, Cara kita menghadapinya adalah hal yang paling penting dalam perbaikan diri kita masing-masing -Egi
Sumber : Berbagai Literatur