Setiap orang memiliki hari ulang tahun, yang dirayakan oleh
setiap orang saat tanggal kelahirannya. Namun, berbeda dengan Zain. Zain yang
sekarang memiliki seorang istri dan seorang anak perempuan yang berumur 6 tahun
yang bernama sheina, tidak pernah merayakan ulang tahunnya. Sampai umurnya yang
sekarang menginjak 31 tahun, tak ada seorang pun yang pernah mengucapkan
selamat ulang tahun padanya bahkan dari istrinya pun tidak pernah. Dia pun
tidak pernah protes kepada siapa pun, ia menghargai kembalinya ia ke hari
lahirnya sebagai kesyukuran kepada Tuhan. Ia tak ingin merepotkan siapa pun
dengan memaksa mereka mengucapkan selamat ulang tahun, dia menganggap ulang
tahun itu cukup dengan bertambahnya usia sebagai nikmat dari Tuhan.
Tepat hari ini, adalah ulang tahunnya. Istrinya seperti
biasa tidak pernah menganggap hari itu istimewa, namun halnya berbeda pada
anaknya. Anaknya pada hari ini sangat rewel membuat ibunya marah, padahal
ibunya sedang memasak, ketika ditanya ia tak menjawab maunya apa. Sedangkan zain
sedang sibuk mencari KTP nya yang hilang sejak pagi, dia pun bertambah pusing
karena ia dua kondisi ini memaksanya
untuk menangani dua hal sekaligus mencari ktpnya atau membuat anaknya diam
terlebih dahulu. Akhirnya Zain memutuskan membujuk anaknya itu, dia pun mengajak
anaknya itu duduk dipangkuannya.
“Sheina, sini nak” ajak Zain, Anaknya pun itu sekejap
terdiam, namun ada sedikit embun di matanya.
“Iya, Ayah” Kata sheina
“Ada apa? Kok rewel hari ini?” Kata Zain lembut
“Sheina marah sama ibu, jadi sheina mau ganggu ibu” Kata
Sheina cemberut
“Kok anak cantik ayah, begini? Ada apa?” Kata Zain bingung
“Sheina marah sama ibu, karena tidak pernah rayain ulang
tahun Ayah” Kata Sheina cemberut
“Eh?” Kata yusuf kaget
Tiba-tiba piring yang ada di tangan istri zain terjatuh, dimata
Istri Zain terlihat embun dengan wajah yang lesuh. Zain dan anaknya kaget,
mereka tak menyangka hal itu terjadi. Zain segera mendekati istrinya itu
diikuti sheina, di luar dugaan istri zain memeluk Zain dan anaknya.
“Maafin ibu yah Ayah, Sheina maafin Ibu!!” Kata Istri zain,
yang akhirnya embun di matanya telah menjadi tangis.
“Maafin untuk apa bu?” kata Zain bingung dan sekejap sheina
juga menangis dalam pelukan mereka.
“ibu selalu lupa ulang tahun ayah, dan tidak pernah
merayakannya dengan sheina” Kata istri zain
“Tak apa bu, semuanya bisa dirayakan kapanpun” kata zain
tersenyum dan melepas pelukan kedua orang terkasihnya itu
“Maafin bu, Maafin yah ayah?” Kata Sheina yang masih
tertangis
“Sheina tidak salah kok nangis? Senyum dong..!!” Hibur Zain
kepada anaknya itu
Sheina akhirnya tersenyum, Zain memaafkan kelupaan istrinya
dengan ulang tahunnya. Dia pun menanyakan kepada sheina, perihal sheina
mengetahui tanggal ulang tahunnya darimana?. Ternyata sheina mendapat tanggal
kelahiran ayahnya dari KTP ayahnya yang terjatuh di kamar, sheina berencana menunjukkan
KTP itu kepada ibunya namun ibunya tidak peduli sehingga ia marah dan mengganggu
ibunya yang sedang bekerja di dapur. Zain tak bisa berucap lagi, Istrinya pun meminta
maaf kepada suami dan anaknya itu. Zain menatap kedua orang yang disayanginya
itu dan menjelaskan kesyukuran yang sangat ingin ia ucapkan bukanlah kesyukuran
merayakan ulang tahun namun keberadaan merekalah yang membuatnya bahagia dalam
kondisi apapun. Di akhir kata-katanya ia pun mencium kening keduanya, dan
mengucapkan “Terima Kasih Ya Sayang”
1 komentar:
Lumayan
Posting Komentar