Kelulusan

Setiap kelulusan merupakan moment penting bagi seorang pelajar atau siswa, namun moment kelulusan ku kebanyakan ada yang berbeda dengan yang lain. Pada saat mau masuk SD, pada tahun 1995 saya ditolak sekolah bersangkutan Karena tinggi badan tak mencukupi (Maklum, pembagian tinggi saya dapat sedikit ckckck). Akhirnya ku coba kembali 1996, akhirnya diterima juga. Pada tahun 2002 saya lulus dari SMP dekat rumah, pengumuman teman-teman saya mereka lihat sendiri maunya saya juga begitu eh sepupu saya lihat duluan dan langsung kasih tahu saya yaaa 1 moment hilang lagi… ckckck nasib3
Kelulusan SMP pun begitu, moment mau lihat pengumuman sendiri hilang juga. Sepupu saya juga yang melihatnya duluan, kelulusan masuk SMA pun sama. Akhirnya moment kelulusan itu jadi hambar, bagai sayur tanpa garam. Pada saat tamat SMA, kelulusan dari SMA dibocorkan sama teman saya kalo saya lulus. Hambar lagi, hambar lagi……… Akhirnya pada saat pengumuman pura-pura tegang ditambah kura-kura dalam perahu eitz pura-pura tidak tahu. Hehehe
Setelah tamat SMA, hal yang mungkin membingungkan kemana lanjut belajarnya. Dibingungkan sama teman-teman ku, tapi dengan santai nya saya positif tidak mau lanjut (masalah kere muncul lagi heh). Ternyata informasi ini bocor satu sekolah, akhirnya guru-guru satu SMA bergantian motivasi saya untuk lanjut…. Akhirnya dengan tabungan seadanya, dengan prinsip “Kalo lulus artinya otak saya hamper sama tingkatannya dengan teman2 yang lain dan gak perlu lanjut, Kalo gak lulus bukan jodoh kali”
Daftar, Ikut test dan akhirnya pengumuman… Pengumumannya jadi hambar lagi, sehari sebelum pengumuman teman ku tahu kalo saya lulus…. Jadi kabarnya cepat sampai sehari sebelumnya, nasib nasib hambar lagi, gak keren. Tapi ini menjadi ulang Tahun dari Allah, karena itu bersamaan dengan tanggal lahir saya. Dan ini kedua kalinya saya mendapat hadiah kelulusan bersamaan dengan tanggal lahir saya, yang pada waktu sebelumnya bersamaan dengan kelulusan saya masuk SMA. Alhamdulillah
Gak perlu lanjut, itulah kata-kata awal yang saya katakana. Bayar pake apa yah kalo lanjut? Kataku akhirnya kakak laki2 ku nyeletuk “Tuh banyak depan rumah daun2 yang bagus dipake bayarin!!” “hahah… bisanya itu!!!” jawab ku
Namun, ujung2 nya lanjut juga ke bangku kuliahan dengan uang seadanya. Dengan prinsip biar kere yang pastinya gengsian. Hehhehe…. Banyak yang mengubah hidup di sana, ketemu teman-teman yang sama kere hehe (peace), gengsiannya minta ampun. Tapi ini lah hidup inilah kenyataan, jalani saja. Banyak poin yang perlu digaris bawahi selama kuliahan mulai dari pengalaman, persahabatan, perseteruan, perjuangan, persaingan, permusuhan, pertikaian dan banyak lagi hal yang bisa mengubah hidup yang tidak bisa ditulis karena hanya jadi konsumsi pribadi heh (Maaf yeh?)
Dengan banyak free memory (heheh), akhirnya kuliahan itu selesai dengan 4 tahun 8 bulan. Tak disangka juga, walau awalnya sulit akhirnya diselesaikan juga apa yang telah saya mulai. Berkaitan kelulusan lagi, ada banyak kejadian. Pertama, pada saat wisuda fakultas nama saya disebut duluan padahal masih ada dua orang di depan saya. Yah hambar lagi. Kedua, plakat wisuda dari fakultas dan universitas semuanya salah. Ketiga, Alhamdulillah Pengurusan Ijazah dan semua berkaitan dengannya selesai cepat disbanding teman-teman saya yang lain.

Dengan cerita di atas, saya berharap kepada teman sekalian. Seberapa sulit apapun kesulitan itu , maka kita harus menghadapinya. Karena ada waktu kesulitan itu memberikan kepada kita pengalaman, cerita, bahkan cinta dalam setiap langkah hidup kita, Menghargai setiap kerja yang kita lakukan, sehingga  harmonisasi akan muncul disetiap akhir cerita dari setiap kesulitan.
Terima kasih

0 komentar:

Posting Komentar